Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksPortalGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Iklan Masyarakat

 

 Fleksibilitas Clockwork Orange

Go down 
PengirimMessage
dono
Petani mig33
Petani mig33
dono


Posts : 49
Reputation : 0
Join date : 03.06.09

Fleksibilitas Clockwork Orange Empty
PostSubyek: Fleksibilitas Clockwork Orange   Fleksibilitas Clockwork Orange EmptySat Jun 06, 2009 12:39 pm

Dick Advocaat mengutamakan keseimbangan, Marco van Basten berna paskan keindahan. Ragam gaya yang dipakai timnas Belanda memang senantiasa berubah dan tidak melulu berbautotalvoetbal. Kini bahasa Bert van Marwijk di De Oranje adalah bahasa kemenangan.

Berkat perolehan 15 poin dari hasil sapu bersihlima laga pertama di kualifikasi PD 2010, Belanda memang membuka jalan untuk menjadi tim pertama yang lolos ke Afrika Selatan. De Telegraaf pun turut mengalami euforia.

Hasil imbang melawan Islandia di Reykjavik pada akhir pekan ini sebenarnya sudah cukup untuk meloloskan Giovanni van Bronckhorst dkk., tapi koran yang berbasis di Amsterdam dan merupakan media cetak bertiras terbesar di Belanda itu punya opini lain.

Mereka ingin Belanda tidak sekadar meraih tiket ,tapi juga memecah kanrekor. Ketika Mark van Bommel merobek jala Norwegia (0-1) dalam partai away Oktober silam, skuad The Clockwork Orange telah menyamai raihan rekor tujuh kemenangan tandang beruntun dalam kualifikasi Piala Dunia di zona UEFA.

Rekor tersebut sebelumnya ditorehkan timnas Swedia (2000-2005) dan Jerman Barat (1953-1969, 1969-1985 [dua rentetan berbeda]). Se mentara itu, Belanda sendiri terakhir kali tidak menang di partai tandang kualifikasi PD adalah ketika menghadapi Masedonia di 9 Oktober 2004 (2-2).

Jujur saja, dari kacamata yang lebih netral ,sulit menyebut prestasi Oranje adalah murni karena kepiawaian Van Marwijk meramu taktik. Mayoritas forum diskusi internet dan beberapa blog pembahas De Oranje ,yang berbasis di Belanda ,bahkan mengatakan si rambut perak Van Marwijk belum teruji.

Pelatih berusia 57 tahun itu disebut mendapatkan keuntungan besar lantaran lawan terkuat Belanda di Grup 9, Norwegia dan Skotlandia, telah mengalami transisi generasi dan bermasalah dengan gaya kepelatihan Egil Olsen dan George Burley.

Well, sebenarnya bila berkacapada sejumlah keraguan yang muncul ketika Van Marwijk didapuk menangani timnas di April 2008 --namun baru bertugas seusai Euro 2008-- sebenarnya transisi pun tengah terjadi di kubu Belanda.

Kala itu, lelaki yang bernama depan asli Lambertus tersebut kehilangan kiper Edwin van der Sar dan striker Ruud van Nistelrooy. Keduanya resmi menggantung sepatu dan tidak turun sejak debut kepelatihan Van Marwijk dalam laga uji coba melawan Rusia (1-1) di Stadion Luzhniki, Agustus lalu.

Kunci kesuksesan Belanda di era anyar ini adalah dalam fleksibilitasnya mengusung formasi 4-4-2 dan 4-3-3. Lebih detail lagi, kuncinya ada dalam kejelian Van Marwijk memilih sejumlah pemain untuk mendukung metamorfosis di atas.

Incaran Lama

Dalam lima kemenangan di Grup 9, sebanyak dua kali Oranje menerapkan formasi 4-4-2 dalam laga tandang dan kandang. Sisanya, formasi 4-3-3 pun diterapkan dengan kemungkinan kembali berubah memakai taktik klasik 4-4-2 yang bertumpukan pada kehadiran Ibrahim Afellay.

Gelandang penyerang dan sekaligus winger milik PSV Eindhoven keturunan Maroko ini dalam sepanjang kualifikasi PD 2010 selalu menjadi pemain pengganti untuk mempertahankan keunggulan. Initerjadilantaran Affellay bisa mengadaptasi kemauan Van Marwijk untuk mengganti cara Belanda dalam melakukan serangan.

Uniknya lagi, Affelay ternyata adalah sosok pemain yang memang pernah diincar Van Marwijk ketika masih menangani Feyenoord dan Dortmund (2000-2008).

Dengan skuad terbatas saja, sang pelatih bisa membawa Feyenoord meraih Piala UEFA tahun 2002. Kini setelah obsesinya mengumpulkan seluruh pemain terbaik Belanda bisa tercapai, ia pun bakal mulus meloloskan Oranje dengan sangat dini, setahun sebelum PD 2010 digelar. (Darojatun)

>> Kembali ke Atas



Belanda Menuju Afrika Selatan

Tiga belas tiket! Sebanyak 53 negara di zona Eropa dalam sembilan grup berjuang untuk tampil di Piala Dunia 2010, tapi FIFA hanya memberi jatah Benua Biru sebanyak 13 tim. Benarkah Belanda yang akan menjadi pembuka kehadiran di Afrika Selatan?

Berbeda dengan delapan grup lain, Grup 9 hanya dihuni oleh lima negara. Selain Belanda, ada Skotlandia, Norwegia, Islandia, dan Masedonia. Menilik lawan-lawan De Oranje, takmeng heran kanbila Klass-Jan Huntelaar disebut beruntung.

Hingga pertandingan kelima, Belanda sudah memastikan posisi runner-up hasil kemenangan atas lawan-lawannya. Bahkan di kandang sendiri, De Oranje berhasil menjaga kemurnian gawangnya.

Dengan nilai 15, satu kemenangan lagi cukup bagi Belanda lepas dari kejaran Skotlandia, pesaing dengan nilai terdekat (7). Adakah pekan ini publik Belanda bakal berpesta? (wesh)
Kembali Ke Atas Go down
 
Fleksibilitas Clockwork Orange
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: ENTERTAINMENT, EDUCATION, LIFESTYLE :: Sports-
Navigasi: